Kapal Pecah di Lorong Mekar
Pagi buta
Embun masih merangkak
Aku masih mengumpulkan nyawa
Rasa enggan bangkit dari kasur
Tapi aku tersadar sudah Dua hari
Istri libur beberes dapur
Janin di perutnya
Membuat Ia mual muntah
Aku segera beranjak
Kupandangi sudut dapur
Seperti kapal pecah
Aku ternganga
Entah mana satu harus ku mulai
Piring dan sendok bercengkrama di wastafel
Piring cemberut perutnya penuh noda
Gelas-gelas kaca turut memberi sindiran
Bibirnya penuh dengan gincu berwarna merah jingga
Merayu untuk segera di sabuni
Aku berteriak
Berlari ke kasur memeluk bantal
Kulim, 14 November 2022
Komentar
Posting Komentar